Monday 29 January 2024

Hari Terakhir

            Sudah hari terakhir dan aku masih mencarimu hingga ke detik-detik terakhir. Namun, panggilan itu tak juga kaujawab. Setelah berkejaran dengan waktu, aku kembali menujumu, tetapi tetap saja tidak ada satu huruf pun yang datang menghampiriku. Hampir gila aku menanti jawaban dari dirimu.

            Ini hari terakhir, tetapi kita justru baru menulis cerita yang entah bagaimana akan berakhir. Ingin kukatakan bahwa sungguh takingin kisah kita memiliki akhir, baik itu membahagiakan atau menyedihkan. Aku ingin selalu bersamamu, menghabiskan sisa hidupku yang taktahu kiranya masih panjangkah atau maut telah dekat.

            Sampai hari terakhir, kita tak pernah berhadapan. Aku menghadapi hidup yang berantakan dan akan mencoba menatanya kembali. Kau menghadapi hidup yang penuh dengan mimpi-mimpi dan harapan. Lalu, di sini, di hadapan secangkir cokelat panas, di tengah riuh orang-orang yang pulang, aku menantimu sebelum pulang.

            Pada hari terakhir, harusnya aku mengiakan semua; mungkin kita akan memiliki kesempatan walaupun sekali saja, beberapa menit yang akan membuat perutku melilit dan lidahku terbelit. Akan tetapi, waktu tidak pernah bisa diulang dan kita saling meninggalkan seberkas bayang. Ternyata kau sudah terbang dan itulah mengapa tidak pernah aku mendapatkan jawaban. Malam terasa lebih panjang, aku tak lagi bisa datang.

            Menuju hari terakhir, aku memikirkan segala yang telah terjadi di antara kita. Kau adalah hal baik yang terjadi pada hari-hari burukku. Kita bisa saling membaca seperti buku; kita memiliki kemiripan yang tidak hanya satu. Kalaulah harus kutegaskan padamu, aku tak melihat batas waktu kala kali pertama mengenalmu.

            Hari terakhir berlalu sebagaimana hidupku di sini tanpamu. Hidup memang seperti roda yang berputar dan aku tetap menanti kabar. Tidak peduli sampai kapan, juga kau yang entah pergi ke mana, aku tak pernah ke mana-mana. Mungkin semestinya aku sadar bahwa apa-apa yang tidak jelas kapan dimulainya, tidak jelas pula kapan berakhirnya. Maka begitulah kita, ketidakjelasan yang menciptakan harapan.

No comments:

Post a Comment

THEME BY RUMAH ES