Sunday 29 November 2020

Berbanding Seluruh Dunia

             Langit tidak pernah kosong. Awan tidak pernah diam. Angin tidak pernah sia-sia. Segalanya membawa pertanda, menyiratkan pesan yang hendak disampaikan. Sesuatu sudah, sedang, atau akan terjadi. Aku hanya perlu mengikutinya, tanpa menolak, tanpa mengelak, juga bukan sekadar menebak-nebak. Pernah aku terjebak; ketakutan akan penafsiran yang berbanding terbalik. Pelik.

            Pernah aku lepas tertawa hingga lupa kapan kali terakhir bahuku berguncang. Pernah pipiku merona begitu merah hingga lupa apakah aku sedang bermimpi atau masih terjaga. Pernah aku menatap kehadiran cermin jiwa hingga lupa bahwasanya tidak semua yang dicintai bisa dimiliki. Pernah aku mengangankan sepetak hal hingga lupa jikalau segalanya akan tergulung masa.

Saturday 17 October 2020

Tak Terkatakan

Di bumantara tak henti mengembara
Silih sapa salam yang membelantara
Hening tak terdengar, tak bersuara
Tak terjamah, tak terjelma aksara


https://www.pixiv.net/en/artworks/83816491

Sunday 13 September 2020

Tiada Tepermanai

            Kau membuatku merasa seolah-olah akulah yang kautuju, sementara aku membuatmu merasa seakan-akan kau bukan orang yang kutuju. Kerap kali kita dengan sengaja menunjukkan rindu, tetapi ada saja yang membuatnya tak tersampaikan. Entah berapa kali pula kita berusaha merahasiakan rasa, tetapi lupa bahwa sepasang netra tak pernah luput mencitra dan bercerita. Tiada tepermanai kata-kata yang tak terucap di antara kita; beterbangan terbawa embus bayu yang menarikan gorden jendela juga helai rambut yang tertata.

Wednesday 12 August 2020

Selusin Detak Jantung

Dua belas dalam satu
Sepanjang yang kutahu
Selama bergulir masa
Hidupkan asmaraloka


Pada putaran purnama
Jumantara berisi nama
Doa yang bain menjelma
Dalam daksa yang aksa



Saturday 4 July 2020

Belahan Atma

            Mereka-reka aku dahulu kala, ketika ragu mulai merayapi seutuh tubuh, membuat keyakinanku sedikitnya rapuh. Adalah percaya yang masih tersisa, tetapi apa yang sebenarnya menahanku untuk tetap di tempat yang sama? Segalanya telah berakhir, bukan? Kita—yang telah menjadi aku dan kau—tak lagi memiliki apa-apa bagi berdua. Terpisah sudah, terentang, terakhir aku melihat semburat senyummu entah kapan.
            Pernah kaubilang, aku tetap tinggal di hatimu meskipun semuanya telah berubah. Pernah kau jua ucapkan, seperti apa pun nanti, kau yakin tetaplah cintaku untukmu. Manakala sewindu telah berlalu, tentu bertanya-tanyalah aku. Mengapa bisa—dulu—kita sebegitu yakin? Mengapa kita—dua sosok asing—begitu percaya satu sama lain? Bahkan, saat kita belum tahu apa-apa, belum tahu apa yang menjelang, mengapa kita tak pernah takut? Apakah karena semenjak mula, di antara kita tak ada kata garib, tetapi karib?

Wednesday 27 May 2020

Setakat Terikat

Adalah engkau, sekerap kali
Layaknya angin yang lewatkan
Jejak, setapak, tanpa tertangkap
Sampaikan pesan sejauh nurani

Tuesday 21 April 2020

Honey Star

            Tanganku mendadak berhenti. Bola di tangan terlepas begitu saja, memantul dengan suara yang menggema di kepala. Fokusku pecah. Konsentrasiku berantakan. Sial. Aku langsung berjalan gontai ke sisi lapangan. Segera kuteguk air mineral dari botol yang kusimpan di dalam ransel. Sebagian airnya kugunakan untuk mengguyur wajah.

Sunday 12 April 2020

Atas Nama Hujan

            Atas nama hujan, aku sungguh-sungguh mensyukuri segala yang pernah ada di antara kita. Entah apakah sebenarnya yang membawa kita sampai ke sini, yang mempertemukan kita dahulu kala, yang membuat kita merasa memiliki mayapada yang hanya dimengerti tiap-tiap kita.


Saturday 21 March 2020

Sesebentar Sementara

Perihal pertanda, semesta tiada tua
Disebarkannya ke seluruh dunia
Diselipkannya ke sudut sibuk kota
Diterbangkannya ke jauh cakrawala

Saturday 29 February 2020

Dibahagiakan Takdir

            Tak ada yang membuat lebih cemas daripada ketidakpastian. Padahal, satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Namun, tetap saja, ketidaktahuan tentang sesuatu yang akan terjadi sering kali membuat risau sendiri. Tentangmu, juga begitu. Terlebih, memang tentang kita.
            Pernah kukatakan jika suatu kala dirimu kembali hadir di hidupku, akan kucintai kau lebih dari sebelumnya dan akan kuperjuangkan kau berkali-kali lipat dari yang selama ini telah kulakukan. Sayangnya, aku tak memiliki banyak waktu. Serupa angin, kubilang tentangmu, memang benarlah begitu. Manasuka kaupergi dan aku akan kehilangan lagi.
            


Friday 24 January 2020

Keajaiban Kedua

Ada sesak yang mendesak
Ingin hati berteriak
Entah mengapa, pada apa
Taktahu apa-apa


THEME BY RUMAH ES