Sunday 28 December 2014

Abadi Bersamaku

Aku dan kau, sepasang sayap yang mencoba untuk terbang
Jauh mengangkasa, menembus langit bertabur bintang 
Menghapus semua keluh kesah yang membuat bimbang

Pernah kita merajut senja hingga merona jingga
Pernah kita menguntai langkah hingga jauh berkelana
Pernah kita melukis bahagia hingga tak henti tertawa

Tahukah kau, hingga kini cinta itu selalu ada
Meski kau kini telah menghilang entah ke mana
Tanpa memberi kabar, tanpa salam perpisahan

Mungkin takkan ada perpisahan di antara kita
Karena kita bertemu bukan untuk berpisah
Bukankah sepasang sayap akan selalu bersama?

Aku tahu, detak jantung kita tak seirama seperti dulu
Aku tahu, suara hati kita tak senada seperti dulu
Aku tahu, semua tentang kita tak lagi seperti dulu

Banyak yang ingin kukatakan padamu
Aku menjauh bukan karena cinta ini tak lagi utuh
Melainkan karena hatiku kini mulai luluh
Begitu luluh melihat senyum bahagiamu
Meski bukan karenaku, bukan bersamaku, dan bukan untukku

Aku menghilang bukan karena asa ini telah hilang
Melainkan karena aku lupa bagaimana caranya berjuang
Aku lupa telah sejauh mana aku mencoba terbang
Hanya dengan satu sayap yang tak pernah bisa seimbang

Aku pergi bukan karena tak lagi peduli
Melainkan karena tak ingin terus menyakiti
Seharusnya aku tak ada di antara kalian lagi
Biarkan aku yang mengalah untuk kesekian kali

Kau tak perlu khawatir bila ku tak ada saat kau membuka mata
Karena aku tak pernah benar-benar meninggalkanmu, Cinta
Aku hanya memberi celah untuk kalian bahagia bersama
Karena sebagian dari cinta adalah merelakan
Meski merelakan tak berarti melupakan

Saturday 13 December 2014

Sekali Saja

Aku bukan sosok yang mudah digapai
Hatiku dikelilingi es yang begitu sulit tersentuh
Hanya beberapa orang yang berani mencintaiku
Pada akhirnya pun, mereka pergi 

Aku bukan sosok yang mudah membuka hati
Bukan karena aku mencari sosok yang sempurna
Melainkan karena tak ada yang membuatku begitu percaya
Tak ada yang membuatku yakin dengan cinta sejati

Namun, saat kutemukan dirimu kala itu
Aku tahu, hatiku telah terbuka tanpa diminta
Hatiku memberi ruang, jauh di lubuk tak terjangkau
Hanya kau yang mampu membuatku menyerah

Saat kaudatang, pertahananku runtuh
Aku menyerah, kau terlalu indah untuk dibiarkan
Kali ini, kukatakan bahwa aku jatuh cinta
Padamu, yang membuat es di hatiku mencair, luruh


Saturday 29 November 2014

Segenggam Harap

Entah bagaimana caranya
Hati ini tak pernah mau beranjak
Sesekali mencoba dan akhirnya terjebak
Memang cinta tak pernah bisa dipaksa

Perasaan ini telah habis untuk mencintaimu
Hati ini seutuhnya telah kuserahkan padamu
Mimpi ini telah kutitipkan jauh dalam benakmu
Asa ini telah kubisikkan lembut dalam hatimu

Saat ku tahu dunia ini berwarna karenamu
Saat ku tahu detak jantung ini berlagu karenamu
Untuk apa aku mencari sosok selain dirimu?
Jika semua yang kubutuhkan ada dalam dirimu

Saat ku tahu segalanya bisa begitu istimewa
Saat ku tahu bahagia itu ternyata sederhana
Untuk apa aku mencari senyum selain senyummu?
Jika bahagia yang kubutuhkan ada dalam senyummu

Saat ku tahu hariku tak lagi kelabu
Saat ku tahu hatiku tak lagi membatu
Untuk apa aku mencari cinta selain cintamu?
Jika cinta yang kubutuhkan ada dalam matamu

Bersamamu, mimpiku tak terbatas
Langkah ini menuju pada masa yang jelas
Sayapku mengangkasa dengan bebas
Kau, segenggam harap yang tak akan kulepas

Saturday 1 November 2014

Dalam Diam

Di balik gelapnya malam
Waktu menyudutkanku sendirian
Jarak pun mempermainkan kita
Aku tak tahu harus bagaimana lagi

Saat kini kau tak ada bersamaku
Kau telah meninggalkan kenangan untukku
Kenangan yang setiap hari mengikat langkahku
Yang membuatku tak mampu menulis kisah yang baru
Meski kutemui sosok lain yang ada untukku
Karena kaulah rumah di hatiku
Yang membuatku selalu ingin pulang
Tak ingin pergi, selalu ingin menanti

Saturday 25 October 2014

Tak Pernah Cukup

Ribuan hari telah meninggalkanku
Membiarkanku bertahan pada satu cinta
Pada sosok yang selalu sama
Yang membuat rindu ini tak berlalu


Namun, mungkin aku bukan yang terbaik
Bagaimana pun aku mencintaimu
Kau tak pernah kembali padaku lagi
Mungkin aku yang terlalu mengharapkanmu


Aku menunggumu yang telah pergi meninggalkanku
Aku merindukanmu yang tak peduli padaku
Aku mencintaimu yang tak lagi ada di sisiku
Aku mengagumimu yang kini mulai melupakanku
Tapi, bagimu, mungkin aku bukan segalanya


Cinta yang tak pernah cukup

Rindu yang tak pernah cukup
Pengorbanan yang tak pernah cukup
Segala tentangku yang tak pernah cukup
Seperti apa pun aku berusaha
Semuanya tak pernah cukup


Thursday 16 October 2014

Bertemu Tanpa Bersatu

Di bawah mentari yang tersenyum senang
Mata ini tertuju pada sosok yang baru
Detak jantung ini berlagu tiba-tiba
Ada yang berdesir di dalam tubuhku
Baru kali ini seluruh tubuhku rasanya kaku
Mematung, membeku, membisu


Hanya sepersekian detik saja
Namun, romansa itu bertahan lama
Membayangi di setiap hari
Menemani di setiap langkah
Menelusup jauh ke relung hati
Memercikkan suatu rasa yang mewah

Kita adalah insan yang berbeda
Bertemu dengan cara yang sederhana
Namun, rasanya begitu istimewa
Kita membawa warna yang berbeda
Tapi, dengan perbedaan itulah kita bersama
Kita saling mewarnai kanvas hati
Kita saling berbagi seni dalam mencintai
Kita membentuk warna yang lain
Warna yang hanya ada di antara kita
Warna yang hanya bisa dimengerti oleh kita
Warna yang hanya dapat dilukis oleh kita
Warna yang hanya mampu dikenang oleh kita
Bukankah perbedaan itu indah?
Dengannya, kita bisa menjadi sempurna


Tapi, mengapa kini semuanya jadi berbeda?
Kala perbedaan itu justru menjauhkan kita
Menjadi masalah yang menghalangi kita
Apakah kita tidak bisa kembali seperti dulu?
Membuat perbedaan itu menjadi pelengkap
Mengapa kini perbedaan itu menciptakan jarak?
Apakah kita hanya bisa bersama sementara?
Apakah kita hanya bisa bertemu tanpa bersatu?

Wednesday 15 October 2014

Fatamorgana

Hai, kamu. Iya, kamu
Masih ingatkah siapa aku?
Iya, aku, sosok yang dulu
Dulu pernah menjadi bagian darimu
Menjadi alasan dari senyummu
Menjadi sebab dari tawamu
Menjadi sosok yang dirindukan
Menjadi seorang yang diimpikan
Tapi, sekarang sudah berbeda
Tak ada lagi aku di hatimu
Namun, sebaliknya
Kau masih ada di hatiku, selalu ada

Apakah kau hanya fatamorgana?
Yang seolah ada, namun tak ada
Yang seolah nyata, padahal angan belaka
Apakah cintamu pun fatamorgana?
Yang membias, tak ada bekas
Yang memudar dari samar-samar
Apakah sinar matamu fatamorgana?
Yang menunjukkan cinta, padahal tidak
Yang menjanjikan kasih, namun ternyata perih
Apakah kisah ini fatamorgana?
Yang tertulis, namun kembali terkikis
Yang panjang, padahal tak ada jalan


Friday 3 October 2014

Emulgator

Apakah kau tahu air dan minyak?
Sadarkah jika kita seperti mereka?
Aku adalah air yang mengalir ke relung hatimu
Kau adalah minyak yang membuat cinta ini mengilap
Bukankah itu indah?
Kita saling melengkapi dengan segala perbedaan
Perbedaan itulah yang membuat kita sempurna
Tapi, banyak orang berkata kita tak mungkin bersama
Kita tak bisa bersatu walau bagaimanapun juga
Mengapa mereka berkata begitu?
Tak tahukah mereka bahwa ada yang bisa menyatukan kita?
'Kan kuberi tahu mereka satu hal
Air dan minyak bisa bersatu dengan adanya emulgator
Dan emulgator itu adalah cinta

Saturday 20 September 2014

Kau ...

Kau ....
Banyak kata yang hanya mampu berjalan sampai ke tenggorokan
Entah harus dengan cara apa semua tersampaikan
Rindu dan kasih ini hanya mampu terpendam
Hingga waktu yang entah kapan
Kau ...
Di mana pun jiwa ini berpijak, selalu menatap harap
Harapan dan mimpi yang membuat selalu bertahan
Saat semuanya tak seperti yang diharapkan
Biar saja kenyataan menelan semua keinginan


Kau ...
Kata-kata hanya mampu kutulis sendirian
Bersama angin, huruf-huruf mencoba untuk terbang
Meskipun tak pernah sampai pada tujuan
Setidaknya sudah mencoba untuk menggapai angan
Kau ...
Jika cinta itu buta, mari temukan jalan bersama
Jika cinta ini salah, biarkan jadi kesalahan terindah
Jika cinta ini masalah, mari temukan solusinya
Jika cinta itu kita, biarkan semuanya berakhir indah

Tuesday 12 August 2014

Kado Terindah

Hai, Pencuri Hati
Bagaimana kabarmu di sana? Ya, di sana, entah di mana
Aku tak tahu kau di mana, pun tak tahu kau sedang apa
Di sini aku menatap purnama, purnama yang dulu kita lihat bersama
Tapi, kini aku hanya sendiri dan aku hanya bisa berharap
Semoga kau melihatnya di saat yang sama denganku
Dan saat kautemukan mataku melalui purnama itu
Tataplah aku lebih lama dari biasanya dengan tatapan yang biasanya
Penuh cinta, kasih, dan ketenangan
Biarkan aku bersemayam di dalam matamu
Setelah itu, tunjuklah satu bintang di angkasa
Semoga kita menunjuk bintang yang sama
Dan saat kautemukan jemariku melalui bintang itu
Genggamlah tanganku, jangan lepaskan
Karena aku pun tak akan melepaskanmu
Meski hanya malam ini kita bertemu


Aku ingin mengajakmu pergi bersamaku
Mari kita pergi dari sekelumit duka
Kisah kita memang begitu sulit, rumit, begitu berbelit-belit
Membuat perasaan ini terlilit dan hati ini terjepit, sakit


Akan kubawa kau ke dalam mimpiku, aku punya sesuatu untukmu
Kado terindah dariku untukmu
Di dalamnya ada sebongkah cinta
Secangkir kasih, serta rindu yang membeku
Segenggam harap, juga segenap damba
Sebatang hormat, tanpa lupa setangkup kejut, dan masih banyak lagi

Saturday 26 July 2014

Bukan Aku

Kamu adalah sosok yang istimewa
Kamu adalah sosok yang berharga
Kamu adalah sosok yang patut didamba
Hingga aku pun mendambamu
Mengagumimu, menyukaimu
Menyayangimu, mencintaimu
Bagaimana tidak?
Kamu sosok yang setia
Mencintai dengan sejuta cara
Mengalah meski tak mau
Meminta maaf meski tak salah

Kamu menangis ketika disakiti
Bukankah itu benar-benar cinta?

Kamu rela berkorban, pun begitu sabar
Siapa yang tak ingin dicintai olehmu?
Kamu dewasa dengan cara pandangmu
Kamu muda dengan cara bercandamu
Kamu mampu membuat tertawa
Kamu mampu membuat tersenyum
Kamu membawa sebongkah bahagia
Kamu membawa seteguk kelembutan
Kamu memberikan hatimu
Kamu menyerahkan kasihmu
Tapi, mengapa bukan aku yang mendapatkannya?


Friday 25 July 2014

Saat Kamu

Saat bukan kamu yang menyapaku, kubiarkan saja sapa itu berlalu
Saat bukan kamu yang mencintaiku, kubiarkan saja rasa itu berlalu
Saat bukan kamu yang mencariku, kubiarkan saja jejak itu berlalu
Saat bukan kamu yang mendambaku, kubiarkan saja asa itu berlalu
Saat bukan kamu yang meninggalkanku, kubiarkan saja jarak itu berlalu
Saat bukan kamu yang menatapku, kubiarkan saja mata itu berlalu
Saat bukan kamu yang menyakitiku, begitu enggan aku membiarkannya
Saat bukan kamu yang membohongiku, begitu enggan aku memercayainya
Saat bukan kamu yang meminta hatiku, begitu enggan aku memberikannya

Saat bukan kamu yang harus kucintai, rasanya tak ingin lagi mencintai
Saat bukan kamu yang harus kulupakan, rasanya mudah menghapus kenangan


Akan tetapi ...
Saat kamu yang menyapaku, jantungku berlagu seirama sapamu
Saat kamu yang mencintaiku, rasa ini senada dengan rasamu
Saat kamu yang mencariku, jejakmu menuju kepadaku

Monday 7 July 2014

Dua Cinta

Di bawah hangatnya mentari
Kaudatang membawa setumpuk asa
Membuatku menemukan cakrawala
Menatap panorama dengan bahagia
Kau, kau bukan rekayasa
Seperti hujan yang deras
Kau menyapa kekeringan hati ini
Layak angin yang berembus pelan
Kau mengalunkan lagu bagi detak jantungku

Adakah yang lebih indah dari itu?
Kau terlalu indah untuk hanya dikagumi
Kau pantas untuk dicintai
Aku mencintaimu, selalu mencintaimu

Meski hingga kini semua terasa keliru
Karena seharusnya ada dua cinta di antara kita



Cintaku padamu dan cintamu padaku
Bukan cintaku padamu saja

Friday 20 June 2014

Bersimpangan

Ada yang berdesir di hatiku tiap melihatmu
Apakah menurutmu ini menyenangkan?
Bagiku iya, aku menikmatinya
Rasa yang hanya ada ketika bersamamu
Semoga aku tak salah mengartikannya
Aku menganggap ini adalah rasa cinta
Ya, aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu
Begitu senang bisa melihatmu tersenyum
Begitu bahagia bisa melihatmu tertawa


Akan tetapi, aku tahu satu hal yang menyakitkan
Kau, kau tak memiliki rasa yang sama
Kau telah memilih sosok yang lain
Sakit, ku tahu rasa ini bertepuk sebelah tangan
Mengapa menjadi sesakit ini?
Adakah yang bisa menyembuhkannya?
Aku mencintaimu, tapi kau mencintainya
Lalu, kapan kita 'kan bersama?
Ataukah hati kita memang bersimpangan?

THEME BY RUMAH ES