Saturday, 8 February 2025

Kita yang Terluka

Terpisah selangkah, di depan mata
Aku melukaimu dengan kata-kata
Semestinya ini hanya tentang kita
Tidak ada yang harus menderita

Semenjak mataku jatuh pandang kepadamu
Tepat pada wajah yang berpaling dari arahku
Untuk sesaat yang terasa bagaikan keabadian
Segalanya memudar dan hanya ada satu warna

Kau. Jiwaku umpama bunga matahari yang akan
Selalu dan selamanya mengikuti cerah sinarmu
Hingga ke titik waktu kau meredup, penuh luka
Namun, aku tak pernah bisa berhenti mengejarmu


Seiring bergantinya masa, kita tak lagi sama
Tak kukenali sosok yang begitu patah hingga lupa
Apakah diri ini masihlah manusia yang pernah mendamba
Berharap agar kelak akan ada waktu untuk kita kembali berjumpa

Kepergianmu menyisakan luka yang dalam, bahkan tanpa perlu kata-kata
Kebersamaan kita yang sesingkat sesaat mungkin tak berarti apa-apa
Ada kata maupun tidak, pada akhirnya tetap saja kita yang terluka
Kita mulai merasa bahwa tidak ada lagi yang bisa dipercaya 

Kendati detik demi detik kulalui tanpamu
Langit tetap biru dan di bawahnya 
Kau tampak seterang mentari
Di mataku kau puisi

No comments:

Post a Comment

THEME BY RUMAH ES