Tak pernah kutahu apa itu cinta sebelum denganmu bertatap muka. Kendati demikian, bukan wajahmu yang membuatku luluh lantak sedemikian rupa. Benar aku melihat jagat raya di sepasang netramu. Benar aku menyaksikan panas mentari meleleh di balik tawamu. Benar aku menemukan bulan sabit di senyummu. Namun, bukan karena itu semua aku jatuh hati kepadamu.
Tak pernah kutahu jika melupakan
seseorang jauh lebih sulit daripada apa pun yang pernah kulalui. Satu yang
kutahu: kau sama terlukanya denganku—atau mungkin lebih? Berkedip sekali saja,
kita akan sama-sama meneteskan air mata kala itu. Namun, kita sudah berjanji
untuk berbahagia demi satu sama lain, bukan? Sebuah janji kepada bulan.
